Selasa, 16 Desember 2008

ANEKDOT

DITRAKTIR DUNIA AKHIRAT

Seorang pejuang sosial bertemu dengan seorang Haji di sebuah rumah makan pada saat makan siang di bulan Ramadhan. Tentu saja ia merasa serba salah bersantap siang dalam sorotan mata seorang Haji.

"Kok, pak Haji siang bolong begini ada di rumah makan ?"
"Memangnya hanya engkau yang boleh masuk kemari ?"
"Maksud saya, ini kan bulan Ramadhan ?"
"Engkau tahu ini bulan Ramadhan, tetapi masih tetap saja makan siang."
"Maksud saya, apa pak Haji juga sedang makan siang ?"
"Apa engkau melihatku sedang makan ?"
"Oo, maaf, pak Haji. Dompet saya ketinggalan di kantor, apa pak Haji mau mentraktir saya kali ini ?"
"Ah, kamu! Sudah ditraktir di akhirat masih juga mau ditraktir di dunia," gerutu pak Haji. "Sudah sana, kembali ke kantormu."

Kemudian Haji tua itu berbisik seorang diri: "Ya, Tuhan, maafkan dia. Baru kemarin istrinya meninggal gara-gara kepayahan merawat seratus anak yatim selama dua puluh tahun."

Sekarjalak, 12 Januari 1996.

BINATANG PUN BERPUASA

Seorang Usahawan nyaris putus asa ketika perusahaan handalannya mengalami bangkrut total. Anak-anaknya seketika menjadi liar dan menempuh cara hidup tanpa kiblat, sementara orang tua mereka belum sanggup melakukan usaha kecil-kecilan karena gengsi.

Dalam keadaan kalang kabut yang demikian, ia menemui seorang Ustadz untuk mendapatkan jalan keluar dari musibah yang ditanggungnya.

"Jalan keluar satu-satunya hanya berpuasa," saran Ustadz.
"Jangan berolok-olok, Ustadz. Masalah saya ini sangat serius."
"Berpuasalah, kataku! Apa berpuasa itu kurang serius ?"
"Apa yang bisa saya peroleh dalam kondisi lapar, lemas, dan tanpa vitalitas tubuh ?"
"Ah, kamu memang suka berfikir secara liar, tidak mengikuti pola berfikir dari Robbul ‘alamin."
"Pola berfikir Robbul ‘alamin ?"
"Ya. Lihatlah sebelum dirimu. Binatang-binatang itu juga mau berpuasa demi kelestarian keturunannya. Kalau ayam-ayammu tidak mau berpuasa saat mengerami telurnya, kamu tidak akan bisa menikmati goreng ayam dan opornya. Mereka akan punah jauh-jauh hari sebelum kau sempat nongol di sini.

Lihat pula ular itu. Budaya mereka mengeraskan struktur kulitnya, supaya tidak cedera oleh sengatan matahari dan tusukan duri-duri, berakhir dengan tidak mampu lagi melata di muka bumi. Akhirnya mereka mau juga berpuasa. Dan apa perolehan mereka ? Mereka dapat menanggalkan kulit yang membelenggu dirinya selama itu, tanpa perlu gengsi-gengsian.

Kemudian renungkan pula fenomena ini. Bila ulat-ulat pemakan daun itu tidak mau berpuasa, kamu pasti tidak akan kebagian makanan. Untung mereka taat pada aturan Robbul ‘alamin, sehingga mereka mampu menjelma menjadi kupu-kupu. Selain bisa terbang, pekerjaan mereka berganti dengan mengawinkan bunga-bunga, menolong proses penyerbukan, dan makanan mereka madu.
Asyik, kan ? Asyik, kan ? Asyik, kan ?"

Sekarjalak, 12 Januari 1996.

WEWEH KANG TANPO NGULUNGAKE
(Memberi tanpa Mengulurkan Tangan)

Seorang santri bertanya pada Ustadznya :

"Kalau murid-murid tidak dibebani puasa, kan tidak perlu ada liburan puasa ? Dengan demikian waktu belajar kita akan bertambah panjang."
"Apa yang kau peroleh di sekolah tidak akan bisa melampaui nilai yang dihasilkan oleh puasa."
"Nilai apa itu, Ustadz ?"
"Dengan berpuasa engkau telah memberi kepada semua tanpa mengulurkan tangan."
"Asyik," sambut muridnya. "Lalu bagaimana caranya ?"
"Yaa, berpuasa saja. Maka semua makhluk yang lain tidak akan terganggu oleh kehadiranmu, di samping sumber daya alam bisa awet buat anak cucu kita kelak."

Sekarjalak, 12 Januari 1996.

Tidak ada komentar:

Kata mutiara

Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau; hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau; adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna (Sayidina Abu Bakar)___________ Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti. (Sayidina Umar bin Khattab)___________ Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. (Sayidina Umar bin Khattab)___________ Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia. (Sayidina Umar bin Khattab)___________ -Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya -Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina -Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya -Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga (Sayidina Umar bin Khattab)___________ Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik sebagaimana yang Engkau cintai. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima? (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ -Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu' -Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia -Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya -Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' -Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi -Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki -Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan -Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu bererti hatinya mati (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)___________ Dia berkata kepada para sahabat,"Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!" (Sayidina Abu Bakar)